Anastrof atau inversi adalah semacam gaya bahasa retoris yang diperoleh dengan pembalikan
susunan kata yang biasa dalam kalimat (Keraf, 2010: 130). Inversi adalah gaya
bahasa yang merupakan permutasi atau perubahan urutan unsur-unsur konstruksi
sintaksis (Ducrot dan Todorov dalam Tarigan, 2009: 85). Berdasarkan beberapa
pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anastrof atau inversi
adalah sejenis gaya bahasa retoris yang
memindahkan atau membalikan kalimat atau mengubah susunan unsur-unsur
konstruksi sintaksis dan dalam inversi predikat suatu kalimat disebutkan
terlebih dahulu sebelum subjek tersebut.
Contoh:
- Meranalah aku kini karena ulahmu.
- Dian dan Doni telah lahir kemarin pagi.
- Bertemulah mereka untuk melepas rindu selama berpuluh-puluh tahun lamanya.
- Muncullah dia dalam mimpi tidurku tadi malam.
Pada contoh
1) gaya bahasa anastrof atau inversi ditandai
dengan kalimat yang terbalik. Kata-kata yang seharusnya yakni “aku kini merana
karena ulahmu”. Pada contoh 2) gaya bahasa anastrof
ditandai dengan kalimat yang terbalik. Kata-kata yang seharusnya yakni “telah
lahir Dian dan Doni kemarin pagi”. Pada contoh 3) gaya
bahasa anastrof atau inversi ditandai dengan kalimat yang terbalik.
Kata-kata yang seharusnya yakni “mereka bertemu untuk melepas rindu selama
berpuluh-puluh tahun lamanya”. Begitu pula pada contoh 4) gaya bahasa anastrof atau inversi ditandai dengan
penggunaan kalimat yang terbalik. Kata-kata yang seharusnya yakni “dia muncul
dalam mimpi tidurku tadi malam”.
EmoticonEmoticon