Asonansi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vokal
yang sama. Biasanya dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa untuk
memperoleh efek penekanan atau sekadar keindahan (Keraf, 2010: 130). Asonansi
adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vokal yang sama.
Biasanya dipakai dalam karya puisi ataupun dalam prosa untuk memperoleh efek
penekanan atau menyelamatkan keindahan (Tarigan, 2009: 176). Asonansi akan
tampak bergelora pada karya-karya sejenis pantun yang mengutamakan bunyi vokal
yang sama pada setiap akhir bait kedua dan akhir bait keempat. Berbeda dengan
aliterasi yang mungkin dianggap agak berat dalam arti agak susah dicerna
maknanya, asonansi justru terasa begitu ringan, baik dalam pengucapan maupun
dalam pemaknaan. Salah satu tujuan asonansi adalah untuk menyampaikan pesan
dalam ungkapan yang berwarna, tidak tembak langsung seperti ketika seorang
jaksa bertanya kepada terdakwa (Sumadiria, 2010: 172). Berdasarkan beberapa
pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa asonansi adalah gaya bahasa
yang menggunakan kata-kata yang memiliki bunyi vokal yang sama untuk sekadar
keindahan puisi ataupun prosa.
Contoh:
- Harum bunga kamboja menyebar kemana-mana
- Gadis lugu itu mengadu kepada sang ibu karena ditertawakan.
- Cinta Murni suci dan abadi kepada sang suami.
- Tina dan Andra percaya akan saling cinta selamanya.
Pada contoh 1) mengandung
gaya bahasa asonansi dikarenakan adanya perulangan bunyi vokal “a”. Pada contoh
2) mengandung gaya bahasa asonansi dikarenakan adanya perulangan bunyi vokal “u”. Pada contoh
3) mengandung gaya bahasa asonansi
dikarenakan adanya perulangan bunyi vokal “i”. Begitu pula
pada contoh 4) mengandung gaya bahasa asonansi
dikarenakan adanya perulangan bunyi vokal “a”.
EmoticonEmoticon