Monday 21 August 2017

Asonansi (Gaya Bahasa Retoris)

Asonansi (Gaya Bahasa Retoris)


Asonansi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vokal yang sama. Biasanya dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa untuk memperoleh efek penekanan atau sekadar keindahan (Keraf, 2010: 130). Asonansi adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vokal yang sama. Biasanya dipakai dalam karya puisi ataupun dalam prosa untuk memperoleh efek penekanan atau menyelamatkan keindahan (Tarigan, 2009: 176). Asonansi akan tampak bergelora pada karya-karya sejenis pantun yang mengutamakan bunyi vokal yang sama pada setiap akhir bait kedua dan akhir bait keempat. Berbeda dengan aliterasi yang mungkin dianggap agak berat dalam arti agak susah dicerna maknanya, asonansi justru terasa begitu ringan, baik dalam pengucapan maupun dalam pemaknaan. Salah satu tujuan asonansi adalah untuk menyampaikan pesan dalam ungkapan yang berwarna, tidak tembak langsung seperti ketika seorang jaksa bertanya kepada terdakwa (Sumadiria, 2010: 172). Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa asonansi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang memiliki bunyi vokal yang sama untuk sekadar keindahan puisi ataupun prosa.
Contoh:

  1. Harum bunga kamboja menyebar kemana-mana 
  2. Gadis lugu itu mengadu kepada sang ibu karena ditertawakan.
  3. Cinta Murni suci dan abadi kepada sang suami.
  4. Tina dan Andra percaya akan saling cinta selamanya.


Pada contoh 1) mengandung gaya bahasa asonansi dikarenakan adanya perulangan bunyi vokal “a”. Pada contoh 2) mengandung gaya bahasa asonansi dikarenakan adanya perulangan bunyi vokal “u”. Pada contoh 3) mengandung gaya bahasa asonansi dikarenakan adanya perulangan bunyi vokal “i”. Begitu pula pada contoh 4) mengandung gaya bahasa asonansi dikarenakan adanya perulangan bunyi vokal “a”.


EmoticonEmoticon