Asidenton
adalah suatu gaya yang berupa acuan, yang bersifat padat dan mampat di mana beberapa
kata, frasa, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung.
Bentuk-bentuk itu biasanya hanya dipisahkan saja dengan koma (Keraf, 2010:
131). Asidenton adalah semacam gaya bahasa yang berupa acuan padat dan mampat
di mana beberapa kata, frase, atau klausa yang sederajat dihubungkan dengan
kata sambung. Bentuk-bentuk tersebut biasanya dipisahkan saja oleh tanda koma
(Tarigan, 2009: 136). Asidenton merupakan gaya bahasa yang seperti disejejerkan
segaris dalam sebuah etalase tembus pandang, dan semuanya diperlakukan sama.
Efeknya tidak hanya kelincahan berbahasa yang didapat, tetapi juga khalayak
yang kelelahan disegarkan kembali perhatian dan motivasinya (Sumadiria, 2010:
170). Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
asidenton adalah gaya bahasa yang tidak menggunakan kata sambung namun
menggunakan tanda koma sebagai penghubung antar kata, sehingga khalayak akan
dengan cepat memaknakan dan mengikutinya.
Contoh:
- Raffi Ahmad, Luna Maya, Uya Kuya, Deddy Coubuzier adalah pembawa acara terbaik yang dimiliki Indonesia.
- Lomba balap karung, lomba kelereng, lomba memanjat pinang, lomba lari cepat, semua ada pada perayaan HUT RI di desa Ciampela yang ke-47 ini.
- Wanita pria, kaya miskin, tua muda, semuanya ikut serta dalam rangka hari kesehatan sedunia.
- Terserah padamu, kamu bilang aku liar, bandel, nakal, kekanakan, apalagi? Aku tak akan perduli.
- Pisau, garpu, sendok, meja, kursi, tempat tidur, adalah modal awal membangun sebuah kehidupan rumah tangga yang kecil dan bahagia.
Pada contoh 1) sampai 5) gaya bahasa asidenton ditandai
dengan penggabungan beberapa kata tanpa menggunakan kata sambung, hanya
menggunakan tanda koma.
EmoticonEmoticon