Monday 11 September 2017

Polisidenton (Gaya Bahasa Retoris)

Polisidenton (Gaya Bahasa Retoris)

Polisidenton adalah suatu gaya yang merupakan kebalikan dari asidenton. Beberapa kata, frasa, atau klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata-kata sambung (Keraf, 2010: 131). Polisidenton adalah suatu gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari asidenton. Dalam polisidenton, beberapa kata, frase, atau klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata-kata sambung (Tarigan, 2009: 137). Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa polisidenton adalah gaya bahasa yang menggunakan kata sambung sebagai penghubung dan kebalikan dari asidenton.
Contoh:
  1. Dewi mencuci baju terlebih dahulu, kemudian dibilas dengan air bersih, selanjutnya dijemur di tempat yang panas agar cepat kering.
  2. Mula-mula Albert memandang, mendekati, kemudian jatuh hati, selanjutnya menjalin hubungan yang resmi dengan Nita.
  3. Witra bergegas pergi ke kolam renang, dan berganti baju, kemudian langsung berenang dengan teman-temannya dan mereka sangat gembira.
  4. Ibu memasukkan gula pasir, memasukkan kopi, kemudian menuangkan air panas, dan mengaduk kopi tersebut.


Pada contoh 1) gaya bahasa polisidenton ditandai dengan penggunaan kata sambung “kemudian” dan kata sambung “selanjutnya”. Pada contoh 2) gaya bahasa polisidenton ditandai dengan penggunaan kata sambung “kemudian” dan “selanjutnya”. Pada contoh 3) gaya bahasa polisidenton ditandai dengan penggunaan kata sambung “dan”, “kemudian”, dan “dan”. Begitu pula pada contoh 4) gaya bahasa polisidenton ditandai dengan penggunaan kata sambung “kemudian” dan “dan”.


EmoticonEmoticon