Monday 14 August 2017

Aliterasi (Gaya Bahasa Retoris)

Aliterasi (Gaya Bahasa Retoris)

Aliterasi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama. Biasanya dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa untuk perhiasan atau untuk penekanan (Keraf, 2010: 130). Aliterasi adalah sejenis gaya bahasa yang memanfaatkan purwakanti atau pemakaian kata-kata yang permulaannya sama bunyinya (Tarigan, 2009: 175). Salah satu jenis gaya bahasa yang sangat terikat kaidah diksi adalah aliterasi. Setiap kata benar-benar dicari, digali, dan diseleksi dengan kaidah fiksi khususnya puisi. Di mata awam, aliterasi seolah permainan kata-kata yang menimbulkan deretan bunyi-searti dan nada-seirama (Sumadiria, 2010: 171). Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan aliterasi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang memiliki bunyi konsonan yang sama, sehingga sekilas terlihat sama namun memiliki makna yang berbeda.
Contoh:

1. Bu Haji Gadang pulang ke Padang dua minggu lalu.

2. Intan melepaskan gandengan tangan sang kekasih hati.

3. Copet itu lompat dan hilang sekelebat.

4. Surti berteriak di malam yang kelam dan seram karena ketakutan.




Pada contoh 1) mengandung gaya bahasa aliterasi dikarenakan adanya perulangan bunyi konsonan “ng”. Pada contoh 2) mengandung gaya bahasa aliterasi dikarenakan adanya perulangan bunyi konsonan “n”. Pada contoh 3) mengandung gaya bahasa aliterasi dikarenakan adanya perulangan bunyi konsonan “t”. Begitu pula pada contoh 4) mengandung gaya bahasa aliterasi dikarenakan adanya perulangan bunyi konsonan “m”.


EmoticonEmoticon