Monday 11 September 2017

Apostrof (Gaya Bahasa Retoris)



Anastrof (Gaya Bahasa Retoris)

Apostrof adalah semacam gaya yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir (Keraf, 2010: 131). Apostrof adalah sejenis gaya bahasa yang berupa pengalihan amanat dari yang hadir kepada yang tidak hadir. Cara ini lazimnya dipakai oleh orator klasik atau para dukun tradisional (Tarigan, 2009: 83). Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa apostrof adalah sejenis gaya bahasa yang berisi pengalihan pidato atau amanat kepada hadirin yang tidak hadir dengan kata lain orang yang dimaksudnya tidak berada di ruangan tersebut.
Contoh: 

  1. Hai kamu para koruptor, kami akan mengejar kamu sampai kemanapun kau lari. 
  2. Wahai para penghuni surga, aku akan menyusul kalian bila waktuku telah sampai nanti. 
  3. Wahai para buyut kami, selalu lindungi kami dari segala malapetaka yang ada di dunia ini. 
  4. Wahai para malaikat ku ingin menemuimu untuk bertanya berapa banyak dosaku selama ini?


Pada contoh 1) gaya bahasa apostrof ditandai dengan pengalihan amanat kepada yang tidak hadir karena sesungguhnya pada koruptor ada di penjara. Pada contoh 2) gaya bahasa apostrof ditandai dengan pengalihan amanat kepada yang tidak nampak atau tidak hadir yakni para penghuni surga adalah orang-orang yang telah meninggal dunia. Pada contoh 3) gaya bahasa apostrof ditandai dengan pengalihan amanat kepada yang tidak nampak yakni para buyut atau kakek maupun nenek yang telah meninggal. Begitu pula pada contoh 4) gaya bahasa apostrof ditandai dengan pengalihan amanat kepada yang tidak nampak yakni para malaikat yang sesungguhnya merupakan makhluk gaib yang tak terlihat oleh manusia.


EmoticonEmoticon